Senin, 12 Maret 2012

”SINOPSIS NOVEL SABDA CINTA "RUDIYANT"”



Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku menginginkannmu. Tidak satu wujud pun yang dapat menggantikanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, tapi juga bukan yang teburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya hidupmu, matimu atau berbentuk abu pun, aku akan terus mencintaimu’



Seorang novelis ternama dan kaya raya yang bernama Sofyan Bagaskara memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya berkelana mencari penggalaman. Dia bersama kedua orang sahabatnya yang bernama Arie dan Faridz.
Arie memiliki kepribadian yang sopan dan baik,sedangkan Faridz seorang preman,dia memiliki badan yang besar dan gagah. Sebelum pergi meninggalkan kota Jakarta, dia memberikan surat kuasa kepada sekretarisnya,yaitu Saskia. Saskia adalah orang yang sangat baik, sehingga Sofyan mempercayai semua urusan ke dia.
Malam sebelum Sofyan pergi, Saskia menemuinya untuk menanyakan soal kepergiannya tersebut. Keesokan harinya, Sofyan dan kedua temannya pun berangkat.Pertama mereka menuju tol Kebon Jeruk Barat, kemudian melanjutkan perjalan ke pelabuhan Merak.Sesampainya di pelabuhan Merak mereka membeli karcis menuju Bakahuni. Setelah makan siang mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju Lampung dengan naik kendaraan umum. Namun mereka menemukan masalah, karena tas yang dibawa Faridz yang berisi uang hilang dicuri oleh orang.Akhirnya Faridz pun berdiri kemudian melangkah pergi.Setelah pergi selama 20 menit, akhirnya Faridz kembali dengan pedagang rokok yang berada di stasiun,pedagang rokok itupun memberikan tempat bermalam untuk mereka.Setelah bermalam mereka menuju Palembang.
Mereka tiba di Palembang jam enam sore menuju ke Jembatan Ampera dengan naik angkot dan berkeliling di desa nelayan. Perjalanan dilanjutkan naik bus Damri ke arah jambi .
Kemudian malamnya mereka menumpang pada truk yang menuju arah Jambi dan Padang.Paginya mereka tiba di kota yang bernama Solok.Akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan kaki ke Bukit Tinggi karena tidak mempunyai ongkos untuk melanjutkan perjalanan.Setelah melakukan perjalanan yang jauh akhirnya mereka bertiga pun jatuh karena kecapekan.
Sofyan melihat sebuah pohon rambutan dan segara memanjatnya.Akhirnya Arie dan Faridz pun ikut menikmati buah rambutan tersebut untuk mengganjal kekosongan perut.Kemudian keluar lah orang yang memiliki pohon rambutan tersebut dan memarahi mereka bertiga.Lalu Arie dan Faridz berkata bahwa itu semua untuk mengganjal perut kemudian Sofyan pun menambahi kata temannya tersebut,katanya kami belum makan selama 2 hari.
Setelah itu orang yang memiliki pohon tersebut mengajak mereka untuk makan sambil memperkenalkan dirinya, orang tersebut bernama Pak Abdulah.Kemudian Sofyan menceritakan tentang tujuan mereka datang ke sini.Pak abdulah memberikan ongkos untuk melanjutkan perjalanan,kemudian istri Pak Abdulah yaitu Amak Upik menawarkan untuk singgah ke rumahnya lagi.
Sesampainya mereka di rumah keluarga Faridz di Bukit Tinggi yang ternyata tidak bisa diharapkan.Rumah keluarga Faridz adalah rumah yang paling buruk. Arie mengeluh sehingga menyebabkan Faridz marah, hingga menyebabkan pertengkaran.Sofyan pun langsung melerai mereka berdua.Kemudian Arie meminta sisa ongkos pemberian Pak Abdulah tadi untuk kembali ke rumah Pak Abdulah untuk meminta pekerjaan dan pulang ke Jakarta. Sofyan dan Faridz melanjutkan perjalanan ke kota, tempat rumah paman Faridz tinggal.Kemudian Sofyan duduk dengan melihat ke arah jam Gadang, ada seorang gadis yang membaca novel hasil karyanya yang berjudul “Prahara Duka Sang Dewi”.Lalu Faridz datang dan duduk di samping Sofyan dengan memberikan uang selembar 20 ribuan. Sofyan kecewa dengan teman tersebut,dan esok paginya Sofyan pergi menuju rumah Pak Abdulah untuk menemui Arie.Setibanya disana Sofyan disambut oleh Arie dan seorang bocah lelaki.Kemudian Sofyan menceritakan semuanya kepada Amak Upik dan Arie tentang keputusan Faridz.
Amak Upik menawarkan pekerjaan kepada Sofyan untuk membantu anak sulungnya yang bernama Sanusi.Dia orang yang cukup terpandang di desanya.Kemudian Kadek adik dari Pak Abdulah mengajak Arie ke Danau Singkarak dan kemudian Sofyan pun menyusul ke sana.Setelah berbincang-bincang tidak terasa Pak Abdulah akan berangkat kerja kembali sebagai supir truk sayur ke Jakarta.
Pagi harinya Amak sudah menyiapkan makanan untuk sarapan.Setelah selesai sarapan, mereka semua pergi ke rumah Datuk Sanusi dengan menggunakan angkot.Setelah setengah jalan, tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghentikan perjalanan kami.Ternyata pemuda itu adalah Faridz, dan ternyata Faridz juga ingin bekerja bersama Sofyan dan Arie.Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya kami semua tiba di Lembah Gumanti. Amak membawa kita ke tengah desa, tempat anak Amak tinggal.Sampai disana kita semua disambut oleh anaknya Amak dengan baik.Setelah berbincang-bincang kami bertiga dipersilahkan untuk istirahat.Kemudian Sofyan dan Arie pergi keliling-keliling sekitar rumah Datuk Sanusi.Kemudian datang seseorang yang memanggil Sofyan dan Arie, yang bernama Wawan.Setelah itu kami bertiga kembali ke rumah Datuk Sanusi,disana Faridz sedang berbincang-bincang dengan 2 orang yang bernama Tadun dan Fajri.Kemudian mereka semua menuju langgar.Sofyan yang tidak tahu tentang agama itu pun cuma mengikuti gerakan Fajri.Setelah sholat Sofyan pergi ke belakang gunung.Di sana dia bertanya-tanya tentang siapa tuhan dan dimana dia berada.Kemudian Arie memanggil untuk mengajak bergabung dengan yang lainnya di rumah Datuk Sanusi.Di sana sudah ada Datuk Sanusi,Wawan,Fajri,Tadun,Arie dan Faridz.Di rumah Datuk Sanusi itu mereka membicarakan tentang pekerjaan yang akan dilakukan oleh Sofyan,Arie dan Faridz, Sofyan bergandengan dengan Fajri, Faridz bergandengan dengan Tadun, Arie bergandengan dengan Wawan.
Mereka semua di mandori oleh orang yang bernama Uda Kholid.Kemudian datang serombongan orang yang membawa obor masuk ke dalam rumah Datuk Sanusi, dan Sofyan tertarik kepada gadis yang berjilbab dan membawa buku besar di tangannya.Kemudian Datuk Sanusi berkata bahwa Santhiak telah pulang segera perkumpulan ini bubar dan melaksanakan sholat Isya’.Sofyan pun kemudian lari dari rombongan tersebut dan tidak ikut menunaikan sholat Isya’.Setelah sholat selesai Sofyan mengikuti 2 gadis yang masih mengenakan mukena bagian atasnya dan kedua gadis tersebut masuk ke rumah Datuk Sanusi.
Kemudian Fajri datang dan bertanya kenapa Sofyan tidak ikut sholat. Fajri menceramahi Sofyan tentang sholat, dia berkata bahwa ada seorang pekerja dulu yang rajin dipecat karena tidak sholat.Setelah itu Sofyan bertanya kepada Fajri tentang 2 gadis tadi, Fajri menjawab bahwa 2 gadis tadi adalah anak Datuk Sanusi yang bernama Santhiak dan Keponakannya yang bernama Najzwa.
Paginya kami semua pergi ke perkebunan Datuk Sanusi yang luas.Disana puluhan pekerja sedang sarapan, kemudian Uda Kholid memperkenalkan kami bertiga.Sofyan menilai kalau Uda Kholid adalah orang yang menyebalkan, sehingga Sofyan pun benci terhadap Uda Kholid. Fajri mengajak Sofyan menuju tempat area Fajri yaitu perkebunan buah markisa.Setelah bekerja, Fajri kembali menceramai Sofyan tentang agama.Tak lama kemudian terdengar suara adzan dari bangunan Pondok Utama untuk melaksanakan sholat Jum’at. Setelah semua berkumpul kemudian seorang laki-laki tua naik ke atas mimbar dan mulai berceramah.Sofyan yang tidak tertarik pun tidak bisa menolak omongan laki-laki tua tersebut. Setelah sholat Jum’at selesai, lelaki tua tersebut bernama Pak Saipulloh dia lelaki yang dituakan dan dihormati karena ilmu agamanya di tempat tersebut.
Lalu mereka semua kembali bekerja pada tempanya masing-masing.Sofyan dan Fajri kembali ke kebun markisa.Tak lama kemudian Pak Saipulloh memanggil Fajri dan meminta izin untuk mengambil air minum. Setelah semua para pekerja pulang, sebagian tidur di tempat yang telah dipersiapkan Datuk Sanusi.Setelah sampai di rumah semua pekerja langsung mandi, sedangkan Sofyan tidak karena dia sedang mengikuti 2 gadis yang keluar dari rumah Datuk Sanusi. Kedua gadis itu menuju sebuah rumah, dan Sofyan menunggu gadis tersebut keluar.Tak lama kemudian Sofyan menghampiri gadis tersebut dan memperkenalkan nama.Tiba-tiba ada Uda Kholid datang dengan wajah yang angkuh.
Setelah berdebat dengan Uda Kholid, Sofyan pergi mandi dan Sholat Ashar.Kemudian datang Fajri dan ingin membicarakan sesuatu kepada Sofyan, tetapi Sofyan tidak menghiraukan Fajri.Adzan Maghrib pun berkumandang, semua pekerja melaksanakan sholat,setelah selesai sholat Sofyan pergi menuju semak-semak menunggu Najzwa keluar.
Tiba-tiba Faridz datang dan ikut menunggu, kemudian Sofyan bertanya kepada Faridz ternyata Faridz menunggu Santhiak.Akhirnya mereka berdua keluar dan menghampiri Najzwa dan Santhiak, Sofyan dengan Najzwa dan Faridz dengan Santhiak.Setelah perjalanan mereka berdua kembali menunaikan sholat Isya’.
Setelah Sholat Isya’, mereka semua makan bersama di rumah Datuk Sanusi.Setelah itu Fajri mengajak Sofyan untuk pergi ke belakang langgar.Disana Fajri memberi arahan agama kepada Sofyan. Akhirnya malam pun tiba, mereka berdua kembali ke penginapan dan Fajri menyuruh Sofyan tidur di dalam kamarnya.
Adzan Shubuh pun berkumandang, Fajri membangunkan Sofyan dan menyuruhnya untuk sholat Shubuh.Di langgar sudah ada penghuni padepokan Rumah Gadang, akhirnya Sofyan sholat Shubuh dengan khusyuk.
Pagi pun datang, kami semua pergi ke kebun untuk panen.Sesampainya di kebun Sofyan di beri ceramah tentang wudhu oleh Fajri.Siangnya Datuk Sanusi datang dan membagikan gaji kepada para pekerjanya.Sorenya Sofyan,Arie dan Faridz pergi ke Pasar Desa disana mereka membeli kebutuhan untuk seminggu kedepan.Kemudian Arie bertemu dengan Pak Saipulloh yang berjualan topi dari anyaman bambu.Kemudian Sofyan dan Faridz pergi meninggalkan Arie dan Pak Saipulloh, Faridz mengajak Sofyan untuk makan sate padang.Kemudian kami berdua masuk ke dalam tenda penjual sate dan ternyata di dalam ada Santhiak dan Najzwa.Akhirnya Sofyan dan Faridz pun makan bersama Santhiak dan Najzwa.Selesai makan mereka berempat menuju Danau Bawah.
Akhirnya kami berempat tiba di Danau Bawah.Sofyan dengan Najzwa, Faridz dengan Santhiak.Disana Sofyan mengatakan bahwa dia terpikat oleh Najzwa.Akhirnya Sofyan mengatakan kalau dia cinta pada Najzwa, kemudian Najzwa menggeleng, dia tersenyum dan membuang wajahnya.
Kemudian Sofyan terus merayu Najzwa, hingga Najzwa mengeluarkan sebuah kaset dari tasnya dan memberikannya kepada Sofyan.Najzwa berkata bahwa hanya Allah yang patut dicintai,kemudian dia berkata bahwa dia hanya gadis biasa yang memiliki tubuh fana, cepat atau lambat aku akan mati.Dan ketika hari itu tiba,sedalam apa pun cintamu kepadaku pasti akan turut mati, langsung memang tidak,tapi perlahan itu pasti.
Kemudian Sofyan berdiri dan menatap Najzwa dan berkata ‘’Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku menginginkannmu. Tidak satu wujud pun yang dapat menggantikanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, tapi juga bukan yang teburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya hidupmu, matimu atau berbentuk abu pun, aku akan terus mencintaimu’’.
Suasana hening, desiran angin yang jelas.Mereka saling tatap mata, kemudian Sofyan menarik tubuh Najzwa untuk berdiri dan kini mereka saling berhadap-hadapan.Terlihat air mata Najzwa berkumpul di matanya, kemudian Najzwa pun memejamkan matanya dan air mata itu pun jatuh menetes melintasi pipinya.
Sofyan tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan air mata itu menjelajahi padang lembut permukaan kulit Najzwa. Kemudian Sofyan mendekatkan kepalanya ke wajah Najzwa dan akhirnya Sofyan mencium bibir Najzwa.Najzwa pun terkejut dan membuka matanya, dan dia langsung menjatuhkan diri dan mengambil tasnya, kemudian dia berlari tanpa bisa Sofyan cegah.Santhiak pun langsung berlari mengejar Najzwa.
Sepulang dari Danau Bawah tadi Sofyan langsung tidur-tiduran di kamarnya.Kemudian Faridz datang dan menanyakan tentang hal tadi di Danau Bawah.Setelah sholat Maghrib, Sofyan langsung menuju tempat mengintai Najzwa ketika pulang mengaji.Setelah beberapa lama keluarlah gadis-gadis yang mengaji.Disana Sofyan tidak bisa melihat Najzwa karena api obor.Dia melihat Santhiak, tetapi tidak dengan Najzwa.Kemudian Sofyan bertanya kepada Santhiak dimana Najzwa.Santhiak berkata bahwa Najzwa sakit.Kemudian Sofyan meminta Santhiak untuk dipertemukan oleh Najzwa di Bukit belakang langgar.
Akhirnya sholat Isya’ pun dimulai,setelah sholat kami semua menuju rumah gadang milik Datuk Sanusi untuk makan malam bersama.Setelah makan dan mengobrol tentang pakerjaan, akhirnya Sofyan pun pamit untuk pergi.Sofyan langsung menuju bukit belakang langgar.Akhirnya Sofyan pun duduk di tempat biasanya dia duduk, kemudian yang datang bukan Najzwa melainkan Arie,Faridz,Wawan,Fajri dan Tadun.Mereka semua kesal terhadap perbuatan Uda Kholid yang mengkambinghitamkan mereka.
Hari minggu pagi,di rumah hanya ada Sofyan dan Faridz, dan yang lainnya pergi ke Pasar Desa.Akhirnya Sofyan dan Faridz pun berbincang-bincang, tak lama kemudian Najzwa keluar dari rumah Datuk Sanusi dan Sofyan pun menyusul ke arah mana tadi Najzwa pergi.
Ternyata Najzwa pergi ke bukit belakang langgar seorang diri.Sofyan langsung berdiri disebelah Najzwa.Najzwa bertanya tentang kaset yang diberikannya kepada Sofyan, kemudian Najzwa menoleh ke arah Sofyan dan menatapnya dan Najzwa merogoh saku bajunya dan memberikan selembar kertas kepada Sofyan. Sofyan membuka kertas tersebut dan berisi kalimat yang diucapkan kepada Najzwa ketika di Danau Bawah, akhirnya Sofyan pun langsung kembali ke rumah penginapan.
Lalu Sofyan pergi menuju kamar Fajri karena di sana ada tape, Sofyan langsung memasukkan kaset yang dia bawa dan langsung mendengarnya.Isi kaset  tersebut adalah lagu-lagu rohani yang menyuruh kita untuk mencintai Allah.
Ketika keluar, di depan pintu sudah ada Uda Kholid yang berdiri dengan marahnya.Sofyan menjelaskan kalau dia hanya mendengarkan kaset, tapi Uda Kholid tidak percaya kepadanya. Sofyan kembali ke kamarnya, sedangkan teman-temannya baru pulang dari pasar tepat waktu Dzuhur.Mereka sholat bersama dan makan bersama.Waktu Sholat Maghrib pun tiba, seperti biasa tiada Najzwa.Ketika sholat usai, Sofyan pergi ke tempat pengintaian dan ternyata sudah ada Faridz disana.Kata Faridz dia akan tetap memperjuangkan cintanya kepada Santhiak.Akhirnya Santhiak keluar dan kami berdua mencegatnya, dan Faridz bertanya-tanya mengapa dia ditolak, dan Sofyan pun bertanya tentang Najzwa.
Santhiak terdiam sesaat, dia berkata katanya dia telah menemuimu dan telah memberimu Sabda Cinta.Sofyan pun bingung dengan perkataan Santhiak yang dimaksud dengan Sabda Cinta.Santhiak pun menjelaskan bahwa itu adalah tekad mencintai orang yang benar-benar dicintainya.
Hati Sofyan pun bergetar mendengarnya.Setelah berjalan tiba-tiba Uda Kholid datang dengan wajah yang marah.Kemudian kami beradu mulut dengan Uda Kholid dan akhirnya Uda Kholid pun pergi.
Hari senin pagi, semua orang melakukan aktivitas sesuai biasanya.Kami semua pergi ke ladang dengan truk besar.Di sana kami bekerja seperti biasanya tapi tiba-tiba Tadun datang dan langsung menarik kerah baju Sofyan dan bertanya kepada Tadun mengapa dia berbuat begitu karena dia cemburu dengan Sofyan karena sering dekat kepada Najzwa.Kemudian Pak Saipulloh datang dan membantu Sofyan.Dia berkata bahwa Tadun itu memang begitu.
Sejak kejadian kemarin Uda Kholid dan Tadun sangat membenci Sofyan dan buruknya Sofyan dan Faridz jarang bertemu dengan pujaan hatinya lagi. Kemudian Sofyan memanggil Fajri untuk menanyakan soal dia dan adiknya.Fajri pun menanggapinya dengan santai.Sofyan bertanya kepada Fajri tentang hubungan Tadun dengan adiknya itu, Fajri pun berkata bahwa Tadun dan adiknya tidak ada hubungan apa pun.
Makan malam pun tiba, Sofyan,Arie dan Faridz menunggu dengan rasa tidak sabar apa yang akan dikatakan oleh Datuk Sanusi.Akhirnya Datuk Sanusi berkata bahwa beliau ingin membuka ladang di Rimbo Atas dan memilih Arie,Faridz,Sofyan,Bentir dan Pak Saipulloh untuk bekerja di Rimbo Atas.Sofyan pun menjadi sangat benci kepada Uda Kholid dan Tadun karena mereka berhasil menjauhkan dirinya dan Faridz dari pujaan hati masing-masing.
Pagi hari setelah sholat Shubuh kami semua berangkat ke Rimbo Atas.Uda Kholid dan Tadun selalu menjadi bayangan Najzwa dan Santhiak kemana pun mereka pergi ketika keluar rumah. Di Rimbo Atas hanya ada sebuah gubuk kayu dan kami semua harus mulai membersihkan seluruh area yang hendak dibuat perkebunan tersebut.Ketika hari senja, kami semua baru selesai mandi.
Kemudian Sofyan mempunyai rencana besar untuk bertemu dengan kekasih yang banyak menyiksa malamnya.Malamnya Faridz berpura-pura sakit hingga pagi sehingga Sofyan pun turun ke Lembah Gumanti dan langsung menuju Pasar Desa.Disana Sofyan pergi mencari rumah makan dan permisi ikut mandi.Setelah itu Sofyan mencari SMU tempat Najzwa bersekolah. Sofyan pun bertanya kepada pedagang es di dekat SMU tersebut.Kata pedagang tersebut baru saja mereka semua masuk setelah istirahat.Kemudian Sofyan mencari tempat berteduh di bawah pohon seberang sekolah, sambil menunggu, Sofyan membuka kertas pemberian Najzwa pada saat di bukit belakang langgar yang berisikan Sabda cinta.
Setelah menunggu, akhirnya bel pulang berbunyi.Sofyan keluar dan lengsung menghampiri Najzwa dan Santhiak, mereka berdua kaget melihat kedatangan Sofyan.Sofyan pun langsung mengutarakan rindunya kepada Najzwa dan Najzwa bisa mencintai Sofyan kalau Sofyan bisa mencintai Allah terlebih dahulu.
Begitu mendengar ucapan tersebut Sofyan langsung menarik Najzwa ke dalam pelukannya sehingga menyebabkan Najzwa tidak dapat mengelak lagi.Kemudian mereka berdua bertanya tentang kalimat Sabda Cinta itu diperoleh dari mana.Sofyan pun menjawab dengan tersenyum, kalau kata itu diperolehnya secara tidak sengaja.
Kemudian setelah kembali ke Rimbo Atas, Sofyan langsung didekati oleh Bentir dan Bentir bertanya kepada Sofyan kalau dia pergi kemana saja.Sofyan pun menjawab dengan jujur karena Allah cinta kepada orang yang jujur.Dia berkata bahwa dia pergi ke tempat kesukaannya.
Kemudian setelah Sofyan sholat Ashar, Pak Saipulloh datang dan mengatakan bahwa Sofyan sholat dengan khusyuk.Kemudian beliau menceramahi Sofyan tentang agama.Malamnya Sofyan,Arie dan Faridz pergi jalan-jalan untuk mengetahui cerita Sofyan tadi pagi.Setelah bercerita kami bertiga masuk, di dalam terlihat Pak Saipulloh sedang membaca buku kecil yang di sebut buku yassin.Kemudian mereka bertiga diceramahi oleh Pak Saipulloh tentang hari Jum’at.
Pada hari Jum’at pagi setelah bekerja mereka semua mandi dan berangkat menuju Rimbo Bawah.Di sana mereka mendengarkan ceramah dari khatib tentang shalat sunnah dan segala macam manfaat dan faedahnya. Setelah usai shalat Maghrib, Sofyan lebih sering mendengarkan ceramah Pak Saipulloh.Kemudian kami semua turun ke Rimbo Bawah untuk beristirahat akhir pekan.Tapi Sofyan lebih memilih untuk ikut ke rumah Pak Saipulloh.Disana Sofyan dikenalkan oleh istri dan anak Pak Saipulloh.Anaknya bernama Khodijah.
Sofyan berada di rumah Pak Saipulloh sampai mereka kembali ke Rimbo Atas.Setelah selesai mencangkul lahan, Faridz duduk sendiri di pinggiran padasan dan Sofyan bertanya mengapa Faridz begitu.Kata Faridz Santhiak telah menolak cintanya, tidak sama seperti Najzwa. Faridz pun ingin pergi dari Rimbo Atas ini dan ingin kembali ke rumah Pamannya.Karena dia menganggap bahwa sudah tidak ada yang diperjuangkan lagi.Sedangkan Uda Kholid dan Tadun tertawa-tawa karena telah berhasil menyingkirkan kita dari pujaan hati kita, kata Faridz kepada Sofyan.
Kemudian Sofyan membicarakan rencana pernikahannya kepada Pak Saipulloh dan sekaligus meminta bantuan beliau.Kemudian Bentir yang mendengar rencana tersebut marah, karena dia berkata bahwa Sofyan hanya mengincar hartanya.Setelah itu terjadi adu mulut antara Sofyan dan Bentir, lalu Sofyan keluar dari pekerjaan.Tak lama kemudian Faridz pun ikut mengundurkan diri dari pekerjaan.
Akhirnya, setelah shalat Shubuh Sofyan dan Faridz pergi menuju rumah Datuk Sanusi.Di perjalanan Faridz bertanya tentang pernikahan yang akan dilaksanakan oleh temannya tersebut.Dan Sofyan menjawab dengan jujur bahwa dirinya adalah orang yang sangat terkenal. Tiba-tiba di tengah perjalanan ada 2 laki-laki yang telah mengganggu perjalanan kami.Ternyata kedua orang tersebut adalah Uda Kholid dan Tadun. Akhirnya Faridz maju menghadapi kedua orang tersebut dan Sofyan pun berlari secepat mungkin, karena dia tidak ingin menyiakan pengorbanan temannya tersebut menuju ke lembah Gumanti.Tempat tinggal Najzwa dan Santhiak.
Setelah sampai di pasar desa, Sofyan langsung menuju SMU tempat Najzwa dan Santhiak sekolah. Di sana Sofyan tidak menemui Najzwa, kemudian pedagang es memberi tahunya kalau Najzwa dan Santhiak hari itu tidak masuk sekolah.Dan akhirnya Sofyan pergi ke Danau Bawah ternyata di sana dia bertemu dengan pujaan hatinya yaitu Najzwa.Setelah itu Sofyan langsung memeluk Najzwa dan berkata bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin untuk cinta kita.Akhirnya setelah saling memahami Najzwa memeluk Sofyan sebagai tanda terimah kasihnya.
Lalu Sofyan berkata bahwa nanti sore dia akan melamar Najzwa.Najzwa pun kaget mendengar hal itu, tak lama kemudian datang Fajri, abang dari Najzwa yang meminta Najzwa pulang. Setelah sampai di rumah Datuk Sanusi Najzwa langsung di bawa masuk oleh istri Datuk Sanusi menuju kamar.Di depan kami semua berkumpul dan Datuk Sanusi bertanya kepadaku tentang apa yang aku lakukan selama ini. Dan Sofyan pun menjawab dengan jujur apa yang telah dilakukannya selama ini. Kemudian Datuk Sanusi menanyakan tentang rencana Sofyan yang akan melamar Najzwa.Dan Sofyan menjawab kalau dia bersedia menikah dengan Najzwa. Kemudian Datuk Sanusi menyuruh Fajri untuk memanggil Najzwa, tak lama kemudian datang Fajri dengan pujaan hati Sofyan Najzwa.Di depan Najzwa di tanyai oleh Datuk Sanusi, apakah dia mencintai Sofyan.Awalnya dia tidak mencintai Sofyan, tapi setelah dia mengenal Allah dia jatuh hati kepada Sofyan. Datuk Sanusi yang mendengar perkataan itu kagum.Kemudian Datuk Sanusi bertanya apakah dia bersedia menikah dengan Sofyan tahun depan.Dan Najzwa pun menjawab dia bersedia menikah dengan Sofyan.
Paginya Sofyan mulai pergi meninggalkan lembah Gumanti, tidak hanya teman, orang yang  di cintainya pun ditinggalkan.Mereka mengiringi Sofyan dan Faridz sampai ke angkot menuju Solok. Siangnya kami sampai di rumah Amak Upik, dan Sofyan menceritakan segalanya kepadanya.Kemudian Faridz kembali ke Bukit Tinggi dan Sofyan menunggu Abdulah pulang.Keesokkan harinya kami pergi meninggalkan kota di Sumatera Barat ini.Di perjalanan Sofyan teringat kembali saat pertama kali dia datang kemari.
 Kemudian Sofyan tiba di Jakarta setelah dua hari perjalanan.Dia langsung menuju wartel untuk menelpon Saskia dan tidak ada jawaban dari Saskia.Akhirnya Sofyan pergi menuju Apartemen tempat dia tinggal selama di Jakarta, setelah sampai di Aparetemennya dia terkejut karena tidak ada Saskia di sana. Lalu Sofyan pergi menuju kantor penerbit novelnya.Disana dia ditanyai oleh seorang receptionist  yang menyebalkan, setelah menunggu akhirnya Sofyan dipertemukan oleh pimpinan kantor tersebut. Dalam perbincangan tersebut pimpinan tersebut berkata bahwa Sofyan telah meninggal. Setelah mengobrol akhirnya Pimpinan tersebut percaya bahwa orang yang berada di depannya saat ini adalah Sofyan Bagaskara itu.
Saskia datang dengan membawa polisi, kemudian Sofyan keluar dari kantor tersebut melalui jendela.Setelah dari kantor tersebut, Sofyan pergi menuju Bank.Di Bank Sofyan tidak menyangka bahwa seluruh hartanya telah berpindah tangan ke Saskia.Kemudian Sofyan pergi dari Bank tersebut, tiba-tiba sebuah mobil van datang dan menarik tubuh Sofyan.Di dalam van tersebut Sofyan disiksa oleh beberapa orang sampai perutnya tersayat-sayat dan ulu hatinya robek hingga pingsan.Kemudian dia bermimpi menikah dengan Najzwa dan tiba-tiba datang angin yang kencang dan menyapu semua orang dalam pesta pernikahan tersebut.Kemudian setelah angin kencang berakhir mereka berdua tiba di suatu padang rumput dan tiba-tiba ayah Sofyan datang dan membawa golok yang hendak memisahkan Sofyan dan Najzwa. Sofyan yang menolong Najzwa pergelangan tangannya putus karena terkena golok ayahnya.Tiba-tiba yang dilihatnya adalah Tadun bukan ayahnya, dia dan Uda Kholid berencana membunuh Sofyan agar tidak menikah dengan Najzwa.Kemudian setelah sadar dia telah berada di Rumah Sakit dan dia melihat orang yang memiliki wajah yang telah rusak.Dan orang tersebut berteriak kepada dokter bahwa Sofyan telah sadar.
Kemudian Saskia merawat Sofyan dengan baik, mereka banyak mengobrol tentang Kakak kembar Saskia yang telah melakukan semua ini.Kemudian Sofyan keluar dari rumah sakit dan menuju rumah susun tempat Saskia tinggal. Di dalam Saskia menceritakan bahwa Ayah Sofyan telah meninggal dalam perjalanan menuju kemari setelah mendengar bahwa Sofyan mati.Sofyan tidak bisa menerima hal tersebut dan dia berjanji untuk menjadi Novelis Dunia. Kemudian Sofyan mulai membuat novel dengan bantuan Saskia karena dia merasa sulit jika mengetik dengan satu tangan.Saat mengetik Saskia juga sering bertanya apa yang terjadi dengan tokoh-tokoh tersebut. Akhirnya setelah tiga bulan mengetik novel tersebut selesai, Sofyan memberi judul novel tersebut Sabda Cinta dan nama penulisnya adalah Saskia Najzwa Maharani.Saskia mengusulkan nama Sofyan Bagaskara tetapi ditolak oleh Sofyan karena dia sudah mati, mereka berdebat dan akhirnya Saskia mengalah. Akhirnya Saskia menge-print dan membawa ke tempat penerbit.Setelah menunggu selama seminggu akhirnya pimpinan tersebut datang menemui kami berdua.Kemudian pimpinan tersebut memberi kami amplop coklat dan keluar, pada saat sampai pintu dia berbalik dan mengucapkan ‘’Sabda Cinta ‘’.
Kemudian novel yang dibuat Sofyan dan Saskia menjadi bestseller  dan para media pun mencari orang yang membuat novel tersebut. Malamnya mereka berdua makan di suatu restaurant di Jakarta. Di sana Sofyan berkata bahwa dia ingin menikah dengan Najzwa, kemudian Saskia tertawa karena mendengar perkataan dari Sofyan. Malam itu Sofyan menceritakan seluruh perjalanan dari awal hingga akhir, Saskia hanya diam mendengar cerita dari Sofyan.
Kemudian setelah pulang, Sofyan sholat Isya’ berdoa untuk orang yang dicintainya.Paginya Sofyan menuju kamar Saskia tapi disana tidak ada Saskia, setelah menunggu beberapa lama akhirnya Saskia datang dengan membawa baju untuk pesta pernikahan Sofyan nanti.Saskia telah membuat rencana hebat dan sempurna, dan dia berkata bahwa disana juga akan diadakan shooting film Sabda Cinta.Kemudian Sofyan pergi menuju Bukit Tinggi untuk menemui Faridz yang bekerja di tempat pamannya.Disana kedua sahabat ini saling mengobrol, kemudian Faridz minta izin ke pamannya untuk ikut ke Lembah Gumanti.
Dari Bukit Tinggi mereka menuju Solok dan mereka menginap di hotel yang telah disiapkan oleh Saskia.Sesampainya di hotel mereka berdua kaget ketika melihat 20 mobil sedan hitam yang dihiasi oleh bunga-bunga cantik.Kemudian Saskia datang dan menjelaskan apa-apa yang akan dipersiapkan untuk besok.
Kemudian Sofyan pergi untuk beristirahat, di dalam kamar dia hanya memikirkan Najzwa yang akan menjadi istrinya besok.Setelah sholat Maghrib Sofyan langsung menuju ruang makan, disana sudah ada banyak orang yang menunggu disana. Faridz bertanya tentang film yang akan dibuat oleh sahabatnya itu.Pagi pun tiba, Sofyan keluar dari hotel dan menuju Lembah Gumanti dengan menggunakan helikopter bersama cameramen.
Kemudian Sofyan meminta izin untuk mengunjungi Danau Bawah sebentar, awalnya ditolak oleh si produser kemudian Sofyan beralasan untuk mencari gambar buat filmnya nanti akhirnya dia mendapat izin dari sang produser.
Setibanya disana cameramen langsung sibuk mencari gambar dan Sofyan berjalan menuju batu besar tempat dimana dia dulu pertama kali mengutarakan cintanya kepada Najzwa.Di batu tersebut terdapat ukiran seperti ini :

SABDA CINTA
’Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku menginginkannmu. Tidak satu wujud pun yang dapat menggantikanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, tapi juga bukan yang teburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya hidupmu, matimu atau berbentuk abu pun, aku akan terus mencintaimu’’.
Sofyan & Najzwa

Sofyan tersenyum bahagia setelah membaca kalimat tersebut.Kemudian cameramen bertanya siapa yang menulis Sabda Cinta tersebut.Kemudian Sofyan mengatasnamakan Sabda Cinta ini ditulis oleh orang yang sangat dicintainya. Mereka berdua kembali ke helikopter setelah Saskia menelpon.Kemudian Sofyan telah sampai di rumah Datuk Sanusi, disana semua orang tersenyum melihat Sofyan.
Kemudian Sofyan masuk ke dalam rumah.Pertama Datuk Sanusi yang memeluk Sofyan terlihat dia menangis, kemudian Pak Saipulloh, lalu Fajri, Arie, Uda Kholid, Bentir, Abdulah, Wawan dan beberapa pemuka desa. Kemudian Sofyan menghampiri Datuk Sanusi dan berkata bahwa dia datang untuk menepati janji.Kemudian Sofyan bertanya dimana Najzwa dan tidak ada yang menjawab.Lalu dia bertanya kepada Santhiak, tapi dia langsung nangis.
Sofyan jadi bingung,kemudian datang Amak Upik dan dia berkata bahwa Najzwa telah meninggal. Sofyan pun langsung kaget dan dia tidak menyangka bahwa kekasih hatinya telah mati dan pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Kemudian Sofyan pergi untuk mengunjungi makam Najzwa.Dia merasa bahwa separuh jiwanya telah sirna.Kemudian Fajri datang menemani Sofyan dan berkata bahwa adikku sangat mencintaimu, dia selalu memikirkanmu siang dan malam, sering sekali dia bercerita tentangmu dan setiap hari minggu dia selalu mendatangi menara di Danau Bawah.Dia bilang bahwa disana pertama kali kamu mengungkapkan Sabda Cintamu padanya, mencium bibirnya dan memeluknya.Dia bercerita sampai detail dan mengulang-ngulanginya. Bahkan sampai suatu hari dia memintaku untuk menyediakan alat untuk memahat, dan dia melakukannya sendiri.Dia memahat kalimat Sabda Cinta  itu sendiri di atas batu besar tesebut.
Kemudian dia pernah berdoa agar kau cepat kembali dan di beri rezeki yang cukup, doa Najzwa terkabul kamu memang datang ke sini.Kemudian Sofyan berkata bahwa dia tidak menikahinya.Fajri menggeleng, dan berkata kamu menikahinya, menikahi bayangannya dan tiba-tiba Santhiak datang.Dia berkata bahwa mungkin bayangannya mencintaimu juga, dan mungkin sekarang ada disini sedang melihat kita dari alamnya.
Kemudian Fajri berkata bahwa itu salahnya, Sofyan bingung dengan perkataan Fajri lalu dia menjelaskan bahwa yang membunuh Najzwa adalah Tadun.Lalu Sofyan marah terhadap Tadun dia bersumpah bahwa dia akan dijadikan orang yang paling dihindari meskipun dalam mimpi sekalipun.
Kemudian Fajri menepuk bahu Sofyan dan memintanya untuk tabah.Kemudian Sofyan teringat perkataan Najzwa di atas batu danau, dia memberi tahunya untuk mencintai Allah dan pada saat itu aku mengutarakan Sabda Cinta di depannya. Itulah persyaratan cinta yang diberikan Najzwa kepadaku dulu.Kemudian Saskia datang dan Sofyan meminta dia untuk membeli rumah disini dan Sofyan akan tinggal disini, karena disini dia mengenal Allah, mengenal Agama, mengenal Najzwa dan dia mengenal apa itu cinta.






~~SELESAI~~
~~THE END~~

KALA CINTA TERPISAH OLEH KEMATIAN


“ Hai namaku Sofya, tapi temen-temen sering mangil aku via”
Hari ini adalah pertama kali aku menginjakan kaki ku di kota yang menurutku sangat sempit di banding kota-kota yang pernah aku singgahi bersama orang tua ku.
Ya maklumlah,...
 Ayahku bekerja sebagai hakim jadi kalu masalah rumah bisa di bilang aku nggak punya rumah, soalnya setiap 3 tahaun sekali ayahku pasti pindah tugas.
Dan kali ini ayah ku mendapat kesempatan di kota Ponorogo. Yaa... kota yang terkenal dengan keindahan seni dan tata kotanya. Kegiatanku pertama di sini adalah mencari sekolah, untungnya kali ini ayahku pindah tugas pas aku lulus sekolah dasar. Dan tujuanku selanjutnya adalah SMP N 1 PNOROGO. Sekolah yang mungkin bisa membawaku ke mana arah dan tujuan masa depan ku kelak.
Pendaftaran smp sudah di buka dan aku ikut mendaftarkan diri..
Dan untuk pengumumanya adalah besok.
“ ke esokan harinya aku bersama mamaku melihat daftar anak yang di terima di smp itu dan dari 314 anak salah satunya adalah aku”
“sayang kamu masuk di smp 1”?? kata mama sambil tersenyum.
“iya ma, terus ngapain lagi ma?” kataku bingung.
“sekarang wktunya kamu mendapat pengarahan buat perlengkapan mos”
“mos?????????? Apa itu mos ma?????
“Masa Orientasi Siswa sayang” kata mamah menjelaskan.
Teeettt.... teeeet...... teeett
Bel berbunyi membubarkan semua pembicaraanku dengan mama.
“ayo anak-anak peserta didik baru silahkan berkumpul di tengah lapangan, ini kakak kelas kalian akan menjelaskan persyaratan MOS.”
ku catat semua yang kakak itu omongkan. Dan akhirnya kegiatanku hari ini telah usai.
“ Keesokan hari di sekolah”
Aku menjalani MOS dan perkenalan dengan teman-teman yang lain.
Dan kini saatnya aku yang mengenalkan diriku kepada teman-teman.
Ku brjalan dengan lambat berharap aku nggak malu-maluin di depan teman-teman yang lain.
“ hallo, namaku Sofya, kalian boleh manggil aku Via”
“rumahku JL. PACAR NO 18, kapan-kapan main ke rumahku yya??!!!” kataku sambil menahan malu..
Yaaa...
Tapi semua udah terlalui, udah legaa dehh!!!!
Bel istirahat berbunyi..
Echem... aku langsung berhenti kayaknya ada yang menepuk bahuku.
Ku toleh kebelakang dan ternyata???????????
“ Hai kamu Via kan, senang bisa kenal kamu, namaku Afika kamu boleh manggil aku Fika.”
“ Iya makasih ayo jalan denganku kamu mau ke kantin juga kan? Aku menawarinya..
“ Iyaa.. ayooo..
Dan sejak saat itulah aku mulai akrab degannya, sebangku bareng,, kemna-mana juga bareng. Hari ini nggak ada pelajaran soalya guru-gurunya pada sibuk rapat. Ku pandangi semua yang ada di kelas, dan mata ku tertuju pada seorang cowok yang sedari tadi hanya diam dan mebolak-mbalik buku pelajaran.
“subhanallah” dalam hati aku berkata.
Memang sungguh agung ciptaan Tuhan.
Langsung aku membalikan pandanganku ke Fika.
“Fik kamu tau nggak cowok yang ada di pojok itu?”
“ oooowh dia, dia itu namanya Ibell,, kalau nggak salah, kenapa kamu nagsir ya???” kata Fika ngejek.
“ichh nggak sok tau kamu Fik” kataku malu.
“ masak sih kok pipinya merah” kata Fika nggak berhenti mengejek
“ apaan sih kamu Fik nggak kali” kataku emosi.
“ ngaku aja”
Nggak ku tanggapi omongan Fika, sedari tadi pandanganku tertuju pada cowok itu. Dan kini bel pulang sekolah berbunyi membubarkan semua lamunanku.

Tak terasa waktu begitu singkat 1bulan sudah aku berada di sekolah ini. dan cowok yang menurutku paling keren itu semakin membuatu penasaran. Tak sanggup aku menahan semua rasa yang ada. Dan saat itulah aku menceritakan semua kepada Fika.
“ Fik kamu tau kan cowok yang aku ceritain itu??????
“ kenapa kamu nagsir dia ya?? Tanya Fika
“ eeemppp.... emang aku salah ya Fik kalu suka sama dia????? Tanyaku malu.
“nggak ada yang salah sih, tapi apa kamu pernah sekedar bicara sama dia. Dia itu sikapnya dingin banget.”
“ iya juga sih Fik, dan karena itu aku semakin penasaran”
“ iya udalah kita tunggu aja, gimana sikap dia ke kamu, ehh udah-udah ada guru tu”
Semua anak-anak menyiapkan buku di atas meja dan siap untuk menerima pelajaran. Tapi hanya aku yang sedari tadi hanya memandangi tempat dimna cowok itu duduk.
“ apa ini yang namanya jatuh cinta, apa mungkin aku pantas jatuh cinta?? Pertanyaan konyol yang lewat di benakku.
 “ Ayo anak-anak PRnya di kumpulkan” kata guruku memaksa.
Segera aku mengumpulkan buku pekerjaanku.
 “iya bagus, sekarang yang laki-laki bawa buku pekerjaan yang perempuan dan sebaliknya” kata guru itu cerewet.
Stelah berjalan beberapa menit dan selesai mengoreksi, aku hanya diam dan buku yang aku bawa udah di ambil sama yang punya, kebetulan yang punya di depanku.
“ Hai... kamu yang namanya Sofya???” cowok keren itu tanya padaku.
“iya, memangnya kenapa??” tanyaku gemeteran.
“ Ini buku kamu aku yang bawa kamu betul semua” jawabnya singkat.
“ iya makasih yaa?????”
sambil berjalan dia tak menjawab ucapan terima kasihku. Masih tak percaya dengan semua ini, ternyata yang membawa buku ku adalah cowok keren.
Cowok keren itu panggilanku buat dia. Sedikit konyol sih tapi mang fakta kok.
Semakin lama semakin aku ingin kenal dengannya, tak sengaja aku menjatuhkan buku di mejanya.
“ eeehhh... maaf yyaa?????? Aku nggak sengaja” jawabku malu.
“ iya nggak papa kok,” jawab dia tenang.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan aku lansung menjulurkan tanganku sambil berkata
 “ nama kamu siapa?????
Sambil membalas tanganku dia menjawab “ namaku IBELL, kamu Sofya kan???
“ iyaa salam kenal yaaa.... kataku sambil tersenyum..
Dan berawal dari situlah aku sering ngobrol bareng sama dia, sering smsan, telfonan, ngerjain pr bareng bercanda bareng, pokoknya serba bareng deh... seneng banget bisa kenal sama Ibell. Tapi waktu berkata lain, waktu tak mengizinkan kami untuk terus bersama.
Keesokan hari aku mendengar ibel mngucapkan sesuatu, tapi tak begitu jelas. Saat aku minta untuk mengulangnya dia tidak mau. Semua berjalan seperti biasa tanpa ada yang aneh. Fika juga masih seperti biasa sok cntik.
Hari ini pulang pagi, karena gedung sekolahku mau di pakai. Sedikit aneh yang ku rasakan dari ibell tapi dia tidak mau menjawab pertanyaanku tiap kali aku menayakan hal apa yang membuat dia resah..
Malam pun terlewati, bergegas aku mandi dan pergi ke sekolah. Sesampai di sekolah aku langsung menuju ke kelas. Ada amplop warna pink di atas menja ku, segera aku membukanya berharap itu adalah surat cinta.
1, 2, 3...
Dear Via,
Hay. Aku seneng bisa mengenalmu, bercanda bareng, ngerjain tugas bareng, pokoknya semua serba bareng. Aku nggak akan pernah melupakan semua kenangan tentang kita. Dan maaf pertemuan kita sampai di sini Vi, mungkin saat kamu membaca surat ini aku udah berada di tempat ya jauh banget. Sebarnya aku sayang sama kamu, dan kamu pun juga begitu. Tapi akau menahan semau perasaan utuk tak mengungkapkan padamu. Karena aku takut menyakitimu, aku yakin kamu pasti memiliki perasaan yang sama denganku, karna aku tau dari setiap tatapan matamu. Maaf Via.. aku harus pergi. Tapi yakinlah akan ada yang menggantikanku dan dia lebih baik dariku. Lanjutkan terus hidup kamu Via,,,, dan sebelumnya aku minta maaf karna tak memberi tahumu. Karena aku tak mau melihat kamu bersedih... sekali lagi MAAF..

Love you
Ibell

Air mataku tak berhenti mengalir, saat semua apa yang ku mau terjadi kini semua itu harus berakhir, aku nggak percaya Ibbell secepat itu ninggalin aku.
“maaf vi aku nggak memberi tau kamu, aku sudah lama tau tapi ibell melarangku memberi tahumu, karana dia nggak pingin melihat kamu bersedih. Sebenernya ibell mempunyai penyakit leukimia satdium akhir, tetapi dengan kehebatannya dia nggak pernah mengeluh di depan kita sampai hembus nafas terakhirnya. Satu pesan ibell buat kamu, jangan pernah melakukan hal-hal konyol dan yakinlah dia selalu ada di dekat kamu”
Kenpa semua seperti ini Fik??????????????
semua yang aku rasain begitu singkat. Nggak ada lagi bercanda bareng, ngerjain tugas bareng semua nggak ada Fik.
“Tapi kamu nggak boleh sedih kamu harus ingat apa kata ibell”
Dan semenjak itulah hari-hariku hanya aku isi dengan melamun dan selalu menatap tempat duduk yang pernah Ibell tempati..

Sampai jumpa di sana sayangg, aku pasti merindukanmu. Di kota ini aku mengenal cinta dan di kota ini juga semua cinta itu berakhir. Serasa hari-hari seperti tak berarti lagi tanpanya..

                                                                                                                                                                                                                                                10 MARET 2012
                                                                                                ADVELIN...

KALA CINTA PERGI TANPA PERMISI

Seperti berlalunya debu dalan helaian angin
Begitu seperti berlalunya cinta dalam hati ini
Hatiku seperti tak berasa
Terombang ambing tak memiliki arah tujuan

Entah dengan cara seperti apa aku bisa bangkit
Berdiri tegar seperti cakrawala di angkasa luas
Berlari sekuat kaki kuda melangkah
Dan mampu tersenyum setegar bunga kamboja di gurun panas

Kepergiannya kala itu begitu menyiksa hatiku
Tak ingin lagi rasanya aku mengingatnya
Gonjangan itu begitu dasyat hinggak meratakan hatiku
Menggetarkan semua yang ada di fikiranku

Dan bila aku harus mencintai
Dan berbagi cinta itu hanya denganmu
Meski semua telah tiada dan tak berbekas sedikitpun




Rabu, 07 Maret 2012

KEINDAHAN TARI

Tari merupakan apresiasi diri yang memperlihatkan keindahan, kelembutan, kehalusan, keelokan ragam gerak tata rias dan busana. setiap daerah di nusantara memiliki ciri tarian sendri-sendiri. contohnya tarian jawa tengah, tarian jawa tengah menggambarkan keelokan ke lembutan seorang wanitan dalam tingkah laku sehari-sehari. tarian di jawa tengah mayoritas tarian sakral yang hanya di tarikan di keraton untuk upacara penyambutan atau upacara suci. banyak orang mengatakan bahwa tari itu mistis, tapi sebenarnya tarian itu adalah gambaran perasaan seseorang yang di ungkapkan lewat gerakan. tari meiliki tiga unsur yaitu wiroso, wirogo, wiromo. dalam tari gerak harus di sesuakan dengan iringan gamelan atau alat musik lainnya. bedhaya majapahit contohnya, tarian itu hanya dapat di tarikan di keraton untuk penyambutan tamu. konon katanya tarian ini adalah tarian suci yang di buat nyai roro kidul untuk menggambarkan rasa cintanya krpada sultan hamengkubuono. dan karena itu hanya gadis yang masih suci dan tidak sedang halangan yang boleh menarikannya. tarian ini kental dengan aura mistiknya.
Tarian mengandung estestika yang kuat, keindahan dan kelembutan...

BEDHOYO KETAWANG

Yang membuat Bedhoyo Ketawang menarik ialah terkandungnya hal-hal yang memiliki daya khas, misalnya saja :Pengalaman saya sendiri, pada waktu ikut menghadapdi kraton, setiap kali ada upacara peringatan ulang tahun kenaikan tahta, yang senantiasa diisi dengan pegelaran Bedhaya ketawang. Pada saat-saat itulah terasa sekali suasana yang lain daripada biasanya. Lebih-lebih bila tiba-tiba terdengar suara rebab yang digesek, mengiringi keluarnya para penari dari Dalem Ageng Prabasuyasa, menuju ke Pendapa Agung Sasanasewaka. Tenang, sunyi dan hening ! Semuanya yang hadir diam. Kesembilan penari dengan khidmat berjalan dengan pandangan mata yang penuh kesungguhan dan sikap yang agung.   Setibanya di hadapan Sinuhunan yang duduk di singgasana, mereka duduk bersila. Tidak lama kemudian terdengar suara suarawati yang mengalunkan lagu, dengan kata-kata yang jelas terdengar, “Raka pakenira sampun …” (“Kanda perintahmu sudah …”)    Suaranya yang jernih, merdu merayu itu seolah-olah menembus serta menyusupi kelunan asap dupa yang membawa serta bau harum semerbak mewangi. Sementara itu asap dupa tak henti-hentinya mengukus, berarak menyelimuti seluruh ruangan pendapa agung. Dan suasana di sekitarnya makin hening, khidmat, terpengaruh oleh daya perbawa mistis, yang sukar untuk dilukiskan dan dijelaskan.    Suara gamelan dan suarawati yang mengiringi tarian Bedhaya Ketawang itu mengingatkan kita pada bait dalam Bhatarayuddha, yang melukiskan betapa meriahnya alam ini karena bunyi-bunyian alam, yang kira-kira demikian isinya :
“Di sungai-sungai suara katak yang bersautan terdengar seperti gema saron dalam pergelaran wayang. Desir angin disela-selarumpun bambu bagaikan bunyi seruling, yang menambah merdu dan serasinya nada yang dibawakan oleh suara bangkok darijurang yang ceram, dibarengi lengking suara cenggeret dan belalang yang berimbalan, bak bunyi kemanak yang bertalu-talu”.   Tak jauh bedanya dengan maknayang saya tangkap setelah saya melihat gurdwara – candi/kuil bangsa Tamil
Bedhaya Ketawang dapat diklasifikasikan pada tarian yang mengandung unsur dan makna serta sifat yang erat hubungannya dengan : (1) Adat Upacara(seremoni); (2) Sakral; (3) Religius; (4) tarian Percintaan atau tari Perkawinan.  
 Adat Upacara
Bedhaya Ketawang jelas bukan suatu tarian yang untuk tontonan semata-mata, karena hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang resmi sekali. Seluruh suasana menjadi sangat khudus, sebab tarian ini hanya dipergelarkan berhubungan berhubungan dengan peringatan ulang tahun tahta kerajaan saja. Jadi tarian ini hanya sekali setahun dipergelarkannya Selama tarian berlangsung tiada hidangan keluar, juga tidakdibenarkan orang merokok. Makanan, minuman atau pun rokok dianggap hanya akan mengurangi kekhidmatan jalannya upacara adat yang suci ini.  
Sakral
Bedhaya Ketawang ini dipandang sebagai suatu tarian ciptaan Ratu diantara seluruh mahluk halus. Bahkan orang pun percaya bahwa setiap kali Bedhaya Ketawang ditarikan, sang pencipta selalu hadir selalu hadir juga serta ikut menari. Tidak setiap orang dapat melihatnya, hanya pada mereka yang peka saja sang pencipta menampakkan diri.Konon dalam latihan-latihan yang dilakukan, serig pula sang pencipta ini membetul-betulkan kesalahan yang dibuat oleh para penari. Bila mata orang awam tidak melihatnya, maka penari yang bersangkutan saja yang merasakan kehadirannya.Dalam hal ini ada dugaan, bahwa semula Bedhaya ketawang itu adalah suatu tarian di candi-candi.
2.                  Religius Segi religius jelas dapat diketahui dari kata-kata yang dinyanyikan oleh suarawatinya. Antara lain ada yang berbunyi : …tanu astra kadya agni urube, kantar-kantar kyai, …yen mati ngendi surupe, kyai?” (……kalau mati kemana tujuannya, kyai?).
3.                  Tari Percintaan atau Tarian Perkawinan
Tari Bedhaya Ketawang melambangkan curahan cinta asmara Kangjeng Ratu kepada Sinuhun Sultan Agung. Semuanya itu terlukis dalam gerak-gerik tangan serta seluruh bagian tubuh, cara memegang sondher dan lain sebagainya. Namun demikian cetusan segala lambang tersebut telah dibuat demikian halusnya, hingga mata awam kadang-kadang sukar akan dapat memahaminya. Satu-satunya yang jelas dan memudahkan dugaan tentang adanya hubungan dengan suatu perkawinan ialah, bahwa semua penarinya dirias sebagai lazimnya mempelai akan dipertemukan. Tentang hal kata-kata yang tercantum dalam hafalan nyanyian yang mengiringi tarian, jelas sekali menunjukkan gambaran curahan asmara Kangjeng ratu, yang merayu dan mencumbu. Bila ditelaah serta dirasakan, maka menurut penilaian atau pandangan pada masa kini, kata-katanya mungkin sekali dianggap kurang senonoh, sebab sangat mudah membangkitkan rasa birahi. Perihal kapan dimulainya pergelaran Bedhaya ketawang ini diadakan untukperesmian peringatan ulang tahun kenaikan tahta Sri Susuhunan, belum ada yang dapat dipakai sebagai pedoman.Aslinya pergelaran ini berlangsung selama 2 1/2 jam. Tetapi sejak jaman Sinuhun Paku Buwana X diadakan pengurangan, hingga akhirnya menjadi hanya 1 1/2 jam saja.Bagi mereka yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kegiatan yang khudus ini berlaku suatu kewajiban khusus. Sehari sebelumnya para anggota kerabat Sinuhun menyucikan diri, lahir dan batin. Peraturan ini di masa-masa dahulu ditaati benar. Walaupun dirasa sangat memberatkan dan meyusahkan, namun berkat kesadaran dan ketaatan serta pengabdian pada keagungan Bedhaya Ketawang yang khudus itu, segala peraturan tersebut dilaksanakan juga dengan penuh rasa tulus dan ikhlas. Yang penting ialah, bahwa bagi mereka ini Bedhaya Ketawang merupakan suatu pusaka yang suci. Untuk inilah mereka semua mematuhi setiap peraturan tatacara yang berlaku.
Bagi para penari ada peraturan yang lebih ketat lagi, sebab menurut adat kepercayaan, mereka ini akan langsung berhubungan dengan Kangjeng Ratu Kidul. Karena itu mereka juga selalu harus dalam keadaan suci, baik pada masa-masa latihan maupun pada waktu pergelarannya.Sebagai telah dikemukakan di depan, Kangjeng ratu Kidul hanya dapat dirasakan kehadirannya oleh mereka yang langsung disentuh atau dipegang, bila cara menarinya masih kurang betul. Oleh karena itu, pada setiap latihan yang diadakan pada hari-hari Anggarakasih (Selasa Kliwon), setiap penari dan semua pemain gamelan beserta suarawatinya harus selalu dalam keadaan suci.Persiapan-persiapan untuk suatu pergelaran Bedhaya Ketawang harus dilakukan sebaik-baiknya, dengan sangat teliti. Bila ada yang merasa menghadapi halangan bulanan, lebih baik tidak mendaftarkan diri dahulu. Di samping sejumlah penari yang diperlukan selalu diadakan juga penari-penari cadangan. Bila para penari ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan. Karena itu dipandang lebih bijaksana untuk memilih penari-penari yang sudah cukup dewasa jiwanya, sehingga kekhusukan dan ketekunan menarinya akan lebih dapat terjamin. Keseluruhannya ini akan menambah keagungan suasananya.
Siapakah Pencipta Bedhoyo Ketawang ?
Pertanyaan ini timbul, karena orang mulai berpikir, mengapa Bedhaya Ketawang itu dipandang demikian sucinya. Bersenandung lagunya pun dipantangkan. Menurut tradisi, Bedhaya Ketawang dianggap sebagai karya Kangjeng ratu Kidul Kencanasari, ialah ratu mahluk halus seluruh pulau Jawa. Istananya di dasar Samudera Indonesia. Pusat daerahnya adalah Mancingan, Parangtritis, di wilayah Yogyakarta. Setiap orang yang percaya takut dan segan terhadapnya. Segala peraturannya pantang dilanggar.
Tetapi menurut R.T. Warsadiningrat (abdidalem niyaga), sebenarnya Kangjeng Ratu Kidul hanya menambahkan dua orang penari lagi, sehingga sembilan orang, kemudian dipersembahkan kepada Mataram.Menurut beliau penciptanya adalah Bathara Guru, pada tahun 167. Semula disusunlah satu rombongan, terdiri dari tujuh bidadari, untuk menarikan tarian yang disebut “Lenggotbawa”. Iringan gamelannya hanya lima macam; berlaras pelog, pathet lima, dan terdiri atas:
1. gending  - kemanak 2, laras jangga kecil /manis penunggul;  

2. kala       - kendhang
3. sangka   - gong  


4. pamucuk - kethuk
5. sauran    - kenong.  

Jika demikian, maka Bedhaya Ketawang itu sifatnya Siwaistis dan umur Bedhaya Ketawang sudah tua sekali, lebih tua daripada Kangjeng Ratu Kidul.Menurut G.P.H. Kusumadiningrat, pencipta “lenggotbawa” adalah Bathara Wisnu, tatkala duduk di Balekambang. Tujuh buah permata yang indah-indah diciptanya dan diubah wujudnya menjadi tujuh bidadari yang cantik jelita, dan kemudian menari-nari, mengitari Bathara Wisnu dengan arah ke kanan . Melihat hal ini sang Bathara sangat senang hatinya. Karena tidak pantas dewa menoleh ke kanan dan ke kiri, maka diciptanyalah mata banyak sekali jumlahnya, letaknya tersebar di seluruh tubuhnya. Menurut Sinuhun Paku Buwana X, Bedhaya Ketawang menggambarkan lambang cinta birahi Kangjeng Ratu Kidul pada Panembahan Senapati. Segala geraknya melukiskan bujuk rayu dan cumbu birahi, tetapi selalu dapat dielakkan oleh Sunuhun. Maka Kangjeng Ratu Kidul lalu memohon, agar Sinuhun tidak pulang, melainkan menetap saja di samudera dan bersinggasana di Sakadhomas Bale Kencana, ialah singgasana yang dititipkan oleh Prabu Ramawijaya di dasar lautan.
Sinuhun tidak mau menuruti kehendak Kangjeng Ratu Kidul, karena masih ingin mencapai “sangkan paran”. Namun begitu beliau masih mau memperistri Kangjeng Ratu Kidul, turun temurun. Siapa saja keturunannya yang bertahta di pulau Jawa akan mengikat janji dengan Kangjeng Ratu Kidul pada saat peresmian kenaikan tahtanya.
Sebaliknya bahkan Kangjeng Ratu Kidul yang diminta datang di daratan untuk mengajarkan tarian Bedhaya Ketawang pada penari-penari kesayangan Sinuhun. Dan ini kemudian memang terlaksana. Pelajaran tarian ini diberikan setiap hari Anggarakasih, dan untuk keperluan ini Kangjeng Ratu Kidul akan hadir.
Gendhing yang dipakai untuk mengiringi Beghaya Ketawang disebut juga Ketawang Gedhe. Gendhing ini tidak dapat dijadikan gendhing untuk klenengan, karena resminya memang bukan gendhing, melainkan termasuk tembang gerong Gamelan iringannya, sebagai telah diterangkan di depan, terdiri dari lima macam jenis: kethuk, kenong, kendhang, gong dan kemanak. Dalam hal ini yang jelas sekali terdengar ialah suara kemanaknya. Tarian yang diiringi dibagi menjadi tiga adegan (babak). Anehnya, di tengah-tengah seluruh bagian tarian larasnya berganti ke slendro sebentar (sampai dua kali), kemudian kembali lagi ke laras pelog, hingga akhirnya. Pada bagian (babak) pertama diiringi sindhen Durma, selanjutnya berganti ke Retnamulya. Pada saat mengiringi jalannya penari keluar dan masuk lagi ke Dalem Ageng Prabasuyasa alat gamelannya ditambah dengan rebab, gender gambang dan suling. Ini semuanya dilakukan untuk menambah keselarasan suasana. Selama tarian dilakukan sama sekali tidak digunakan keprak. Keluarnya penari dari Dalem Ageng Prabasuyasa menuju ke Pendapa Ageng     Sasanasewaka, dengan berjalan berurutan satu demi satu. Mereka mengitari Sinuhun yang duduk di singgasana (dhampar).Demikian juga jalannya kembali ke dalam. Yang berbeda dengan kelaziman tarian lain-lainnya, para penari Bedhaya Ketawang selalu mengitari Sinuhun, sedang beliau duduk di sebelah kanan mereka (meng-“kanan”kan). Pada tarian bedhaya atau serimpi biasa, penari-penari keluar-masuk dari sebelah kanan Sinuhun, dan kembali melalui jalan yang sama.